SUARA PUBLIK - LHOKSEUMAWE, Rektor Universitas Malikussaleh (UMIMAL) Prof. Dr. Herman Fithra, S.T., M.T., IPM., Asean.Eng, mengimbau dan mengajak masyarakat agar menjadi pelopor pilkada damai pada pesta demokrasi tanggal 27 November 2024 mendatang dan merespons bijak informasi hasil pemungutan suara nantinya.
“Kami, dari elemen Akademis dan Intelektual mengajak dan menghimbau kepada seluruh masyarakat Aceh, agar menjadi Pelopor Pilkada yang penuh kedamaian. memberikan respons dan tanggapan yang bijak dan logika yang baik. Jangan sampai masyarakat terprovokasi oleh informasi yang belum teruji kebenarannya, berpotensi hoaks yang bisa berujung pada hal yang tidak kita inginkan terjadi pada pesta demokrasi ini,” ujar rektor di Lhokseumawe, Jum'at (15/11/2024).
Rektor Prof. Dr. Herman Fithra kelahiran Kota Lhokseumawe ini menyerukan kepada masyarakat agar selalu melakukan tabayyun dalam merespons setiap informasi, khususnya terkait dengan hasil Pilkada mendatang. Tabayyun dalam wawasan dan ajaran Islam merupakan suaru proses untuk memverifikasi dan mengkonfirmasi suatu kebenaran dari berita atau informasi yang sampai di tengah masyarakat.
“Maka setiap informasi terkait Pilkada, agar penting bagi kita melakukan tabayyun untuk memverifikasi dan mengkonfirmasi kebenaran suatu kabar, dengan bijak dan nalar serta logika yang baik. Agar tidak terjebak dalam potensi provokasi, dari informasi yang belum tentu benar. Bahkan bisa jadi disinyalir informasi palsu, hoaks bahkan fitnah yang akhirnya bisa menimbulkan gesekan di tengah masyarakat,” tukas rektor.
Hal ini, lanjutnya, menjadi penting sehubungan dengan esensi Pilkada sebagai penentu dalam menciptakan masa depan bangsa Aceh, Maka dalam momentum pesta demokrasi pada Pilkada 2024 yang digelar serentak untuk Calon Gubernur dan wakil Gubernur, Calon Walikota dan wakil Walikota serta Calon Bupati dan Wakilnya, perlu terus dikawal agar dijalankan dengan benar sesuai ketentuan dan tetap kondusif agar kedamaian selalu menjadi bagian dari demokrasi bangsa ini.
Kendati demikian, Prof. Dr. Herman juga mengarahkan kepada seluruh masyarakat yang mempunyai hak pilih, agar tidak lupa dan harus menggunakan hak tersebut, sebagai tanda warga Aceh yang baik dan komitmen terhadap demokrasi. “Kami juga menghimbau kepada masyarakat agar mau menggunakan hak pilihnya, Hal itu sebagai tanda, masyarakat bisa menjadi bagian dari proses demokrasi Indonesia khususnya Aceh yang dikenal dengan Syari'at Islam dan beradab,” tukasnya.
“Gunakan hak pilih kita sebagai Masyarakat Aceh Pada 27 November 2024, berbondong-bondonglah menuju tempat pemungutan suara (TPS) dan pilihlah pemimpin-pemimpin kita di masa depan sesuai dengan hati nurani yang dilandasi dengan keyakinan kuat dan berdasarkan kajian-kajian dan pertimbangan. Memilihkan sebagai manusia merdeka, tanpa tekanan dan paksaan pihak manapun,” tandas Prof. Dr. Herman.
Terkait perbedaan pilihan dan pandangan politik, jelasnya, diharapkan jangan menjadi benih perpecahan dan gesekan serta konflik yang bisa terjadi di masyarakat. Maka terkait itu, perlu memprioritaskan nilai kerukunan, toleransi dan semangat kebersamaan serta persaudaraan. Sejalan dengan semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu. Lalu sebagai bangsa beradab, tetap menghormati apapun hasil yang didapatkan dan siapapun yang terpilih. Jangan sampai ada gerakan yang bisa memecah belah persatuan rakyat.
“Mari bersama kita doakan, agar Bumi Serambi Mekkah ini akan selalu dirahmati Allah, dalam setiap langkahnya. Menjadi Provinsi yang selalu diberkahi dan dilindungi dari segala ancaman yang dapat memecah belah, Mari bersama kita dukung kebaikan dan membawa kemajuan bagi bangsa ini” pungkasnya.Jr[*]
0 Komentar